ABSTRAK ESTIMASI NILAI MOST PROBABLE PRODUCING ABILITY SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN EKS IMPOR NEW ZEALAND DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL-SAPI PERAH BATURRADEN, BANYUMAS

ESTIMATION OF MOST PROBABLE PRODUCING ABILITY VALUE OF FRIESIAN HOLSTEIN EX IMPORT NEW ZEALAND

AT BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL-SAPI PERAH BATURRADEN, BANYUMAS

Hera Prahanisa

05/186103/PT/04912

ABSTRACT

 

The objective of this study was to estimate Most Probable Producing Ability (MPPA) of Friesian Holstein from New Zealand at Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah (BBPTU-SP) Baturraden, Banyumas. Data observed was secondary data of milk yield records from 85 Friesian Holstein from New Zealand at Limpakuwus, Baturraden, Banyumas. Data taken were based on repeated milk yields from March 2006 to August 2008 then were standardized of milk yield by using correction factor 305 days of lactation period and Mature Equivalent (ME). Data were analyzed by the analysis of correlation to get milk yield repeatability value. The repeatability value then used to count MPPA value of dairy cow. Result the estimation of MPPA value respectively of individual cows which was counted relatively in population for 85 dairy cow ranged -523,357 to 829,786. Cows had MPPA value above the average of the milk production or positive value was 42 dairy cows. Results showed that the estimation of MPPA had wide variety among individuals.

(Keywords: Friesian Holstein dairy cow, Correlation, MPPA, Milk Yield, Repeatability)

ESTIMASI NILAI MOST PROBABLE PRODUCING ABILITY

SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN EKS IMPOR NEW ZEALAND

DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL-SAPI PERAH BATURRADEN, BANYUMAS

Hera Prahanisa

05/186103/PT/04912

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai Most Probable Producing Ability (MPPA) sapi perah Friesian Holstein eks impor New Zealand di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah (BBPTU-SP) Baturraden, Banyumas. Data yang diambil berupa data sekunder mengenai catatan produksi susu 85 ekor sapi perah Friesian Holstein. Data diambil berdasarkan pengulangan produksi susu yang memiliki dua catatan produksi. Data tersebut diperoleh dengan melakukan pendataan terhadap catatan produksi susu yang tersedia sejak Maret 2006 sampai Agustus 2008 kemudian dilakukan standardisasi produksi susu dengan menggunakan faktor koreksi lama pemerahan 305 hari dan umur induk dewasa. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi untuk mendapatkan nilai ripitabilitas produksi susu. Nilai ripitabilitas produksi susu kemudian digunakan untuk menghitung nilai MPPA sapi perah. Hasil estimasi nilai MPPA masing-masing individu yang dihitung secara relatif untuk 85 ekor induk berkisar antara -523,357 sampai 829,786. Individu yang mempunyai nilai MPPA diatas rerata produksi susu populasi atau bernilai positif adalah 42 ekor. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa estimasi nilai MPPA masing-masing individu bervariasi cukup lebar antara satu individu dengan individu lainnya.

(Kata kunci : Sapi Perah Friesian Holstein, Korelasi, MPPA, Produksi Susu, Ripitabilitas)

Dia..

Terkadang cuek…dan nyebelin..

Tapi ternyata bisa manis juga…dan berhasil membuat jatuh hati…

Karena cueknya,
manisnya,

terlebih karena imannya…

Thanks for all Ya…

Kau membuatku menghargai diri sendiri sebagai wanita…

3 tahun yg lalu..

Memperingati peristiwa gempa 3 tahun yg lalu..

27 Mei 2006..

Biasanya malamnya ada acara refleksi gt..

Jadi ingat saat itu..

Pagi jam 6 kurang…gluduk2…mata masih merem…langsung keluar kost dg pakaian seadanya…

(katanya malah ada yg bugil karena saat itu sedang mandi..)

Ga berapa lama, tiba2 ada isu tsunami….jalanan langsung rame…org2 pd berlarian….ada yg bilang malioboro dah tergenang air…

Kita anak2 kost bingung….cuma bisa nangis….trus naik ke lantai 3…karena masih ada susulan2, akhirnya turun lagi…

Mau ikutan kabur seperti yang lain, tapi tak mampu…

Alhasil kita cuma duduk/ berdiri depan kost…

Keadaan saat itu mati lampu, ga ada jaringan…yang pasti ketakutan…

Alhamdulillah masih diberi kesempatan hidup..

Hanya bisa terucap doa bagi mereka yang menjadi korban….

Semoga peristiwa itu ada hikmahnya, dan tak terjadi lagi, amien..

Setahun Singkat

…tak terasa setahun itu lewat begitu saja..

Pendek menurut saya..

Jika kilas balik mengenai setahun yang lalu hingga sekarang dalam aspek perasaan, sudah berubah hampir 360 derajat…

Berbagai kebodohan-kebodohan telah dilakukan.. (ko bilangnya kebodohan ya?? Padahal pas kejadiannya ga ngerasa bodoh..hahaa)

Saatnya berubah…dan merubah..

Jika tak ada hitam, maka tak ada putih..

Tak ada gelap, terangpun juga..

Masing-masing punya jalannya..

Apa yang kita & orang lain anggap baik, belum tentu baik menurut yang diatas..

Jadi, terus mencari yang terbaik???
Ahh…tidak juga..

Cuma, janganlah lupa selipkan doa disetiap shalatmu, untuk yang terbaik..

Selamat hari selasa..

*terbangun pagi hari, memikirkan dia yang lain, namun teringat dia..*

Perjuangan Mencai Gelar…

Alhamdulillah….

akhirnya hari itu datang juga….

Meski sempat sakit2 segala…tapi alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan harapan semua orang, khususnya keluarga…

Senang rasanya bisa bikin bangga orangtua,,,

….
yang penting sekarang,

Ayo semangat revisi…..!!!!

trus….

enaknya ngapain yaa???

sepertinya harus mencari2 sesuatu….

Tapi, sesuatu itu apa (aja)??? hee…..

Trauma (lagi)..?

Entah kenapa,
tiba-tiba rasa trauma itu muncul lagi…

Takut terlalu sayang,
Takut ditinggalkan..

Takut kehilangan..lagi..

Sudah susah payah memulihkan hati ini, tapi entah mengapa rasa trauma itu muncul lagi..

Betapa susah memanage perasaan..

Tolong kendalikan saya…
Tolong kendalikan rasa ini…

“yang sabar ya…pokoknya sabar aja..”

“iya cayang..”

Kerumut.. Campak.. Gabag..

Sudah sejak beberapa hari yang lalu saya mengeluh di plurk, yahoo messenger, dan facebook tentang apa yang saya rasakan..

Disana, saya hampir tiap hari bilang “flu”, “pusing”, “batuk”, dan sebangsa lainnya..

Btw, kenapa lewat media itu saya mengungkapkannya??

Karena saya tidak bisa mengungkapkan secara langsung ke teman2 kalau saya belum parah benar sakitnya…

Kembali ke awal..

Ternyata, flu, pilek, batuk, pusing, lemas, demam, panas, adalah gejala awal kerumut (=campak=gabag).

Kemarin pagi, mulailah gatal-gatal diseluruh tubuh…dari leher…turun ke dada…terus tangan, kaki…terakhir wajah…

Merah-merahlah semuanya,

awalnya saya pikir ini gara-gara makan udang 2 hari yang lalu…tapi ko baru munculnya sekarang??

Terus, indikasi alergi udang kemudian berganti menjadi alergi dingin..

Yup..sudah beberapa hari ini pula saya merasa kedinginan tiap bangun tidur…diluar panas, saya malah selimutan dikamar…

Tambah pula, tadi malam saya ga tidur di kost, karena “ngenet gila” sama temen kost..yakni ngenet happy hour diatas jam 12 malam..

Tiba jam 3 pagi, muka dah merah semua..sampai teman saya juga ngeri melihat saya kala itu..huff…

Jam 4’an pagi kebangun karena gatal yang luar biasa disekujur tubuh..

Refleks saya bangun mengambil ctm di tas, lalu berjalan ke arah galon…

Belum sampai ngambil air minum, tiba-tiba saya jatuh…

Memang saat itu kepala saya terasa sangat berat…

Tapi, sungguh! Seumur hidup saya sakit kepala..tidak pernah yang namanya jatuh sendiri gitu..

Bahkan dulu sempat mendambakan yang namanya pingsan..saking pengennya ngerasain..

Pagi itu rasanya sudah mau mati saja saya…sakiit… (tapi sempat nge’plurk sama sms lho?!)

Akhirnya, jam 10 periksa..

Awalnya diagnosa dokter adalah alergi,
tapi setelah melihat langit-langit mulut saya, dia langsung bilang saya campak..

Reaksi pertama saya adalah, “sepertinya pernah dengar kata itu..”

yup..seingat saya sih itu penyakit anak kecil balita gitu..

Ko saya bisa kena??
Mana tar mau ujian hidup..
Hiks’,

Telusur, telusur,
ternyata campak sama dengan kerumut (kata orang banjar), dan gabag (kata orang jawa)..

Moga cepat sembuh dan ga makin parah aja deh ya..

Amien..